liter – Winter Pallace atau Istana Musim Dingin berfungsi sebagai kediaman resmi Kaisar Rusia dari tahun 1732 hingga 1917. Pada tahun 2021 istana dan daerah sekitarnya membentuk Museum Hermitage. Terletak di antara Tanggul Istana dan Alun-Alun Istana, di Saint Petersburg, bersebelahan dengan situs Istana Musim Dingin asli Peter the Great, Istana Musim Dingin saat ini dan keempat dibangun dan diubah hampir terus menerus antara akhir 1730-an dan 1837, ketika rusak parah akibat kebakaran dan segera dibangun kembali. Penyerbuan istana pada tahun 1917, seperti yang digambarkan dalam seni propaganda Soviet dan dalam film Oktober 1927 karya Sergei Eisenstein, menjadi simbol ikonik Revolusi Rusia.
Berkunjung Untuk Menikmati Megahnya Winter Pallace – Para kaisar membuat kastel mereka dalam rasio monumental yang bermaksud buat memantulkan daya serta daya Imperium Rusia. Dari kastel, Tsar menyuruh lebih dari 22. 800. 000 km persegi( 8. 800. 000 sq mi)( nyaris 1 atau 6 dari darat alam) serta 125 juta orang pada akhir era ke- 19. Sebagian arsitek ikut serta dalam mengonsep Kastel Masa Dingin- terutama Bartolomeo Rastrelli dari Italia( 1700- 1771)- yang setelah itu diketahui selaku style Baroque Elizabeth. Kastel hijau- putih mempunyai wujud totalitas persegi jauh memanjang, serta kebinasaan kuncinya mempunyai jauh 215 m( 705 kaki) serta besar 30 meter( 98 kaki). Kastel Masa Dingin sudah dihitung mempunyai 1. 886 pintu, 1. 945 jendela, 1. 500 kamar serta 117 tangga. Sehabis kebakaran yang sungguh- sungguh, pembangunan kembali kastel pada thn 1837 membiarkan bidang luar tidak berganti, namun beberapa besar bidang dalamnya didesain balik dalam bermacam hasrat serta style, membuat kastel digambarkan[oleh siapa?] selaku” kastel era ke- 19 yang termotivasi oleh seseorang bentuk dalam style Rococo”.
Berkunjung Untuk Menikmati Megahnya Winter Pallace
Pada tahun 1905, pembunuhan Minggu Berdarah terjalin kala para pengunjuk rasa berjajar mengarah Kastel Masa Dingin, namun dikala ini Keluarga Imperium sudah memilah buat bermukim di Kastel Alexander yang lebih nyaman serta terasing di Tsarskoe Selo, serta kembali ke Kastel Masa Dingin cuma buat acara- acara sah serta kenegaraan. Setelah Revolusi Februari 1917, istana ini beroperasi untuk waktu yang singkat sebagai pusat Pemerintahan Sementara Rusia, yang akhirnya dipimpin oleh Alexander Kerensky. Belakangan pada tahun yang sama, sebuah detasemen tentara dan pelaut Pengawal Merah menyerbu istana — momen yang menentukan dalam kelahiran negara Soviet.
– Istana Musim Dingin Peter the Great pada tahun 1711–1753
Sekembalinya dari Kedutaan Besarnya pada tahun 1698, Peter I dari Rusia memulai kebijakan Westernisasi dan ekspansi yang mengubah Tsardom Rusia menjadi Kekaisaran Rusia dan kekuatan besar Eropa. Kebijakan ini diwujudkan dalam batu bata dan mortir dengan penciptaan kota baru, Saint Petersburg, pada tahun 1703. Budaya dan desain kota baru itu dimaksudkan sebagai penolakan sadar terhadap arsitektur tradisional Rusia yang dipengaruhi oleh Bizantium, seperti arsitektur modern saat itu. Naryshkin Baroque, mendukung arsitektur terinspirasi klasik yang berlaku di kota-kota besar Eropa. Tsar berarti supaya kota barunya didesain dengan style renaisans Flemish, yang setelah itu diketahui selaku Petrine Baroque, serta ini merupakan style yang beliau seleksi buat kastel barunya di kota. Adres Kerajaan awal di web itu merupakan suatu pondok kusen simpel yang setelah itu diketahui selaku Domik Petra I, dibentuk pada tahun 1704, yang mengarah ke Bengawan Neva. Pada 1711 itu dibawa ke Petrovskaya Naberezhnaya, di mana beliau sedang berdiri. Sehabis web dibersihkan, Tsar setelah itu mengawali pembangunan rumah yang lebih besar antara tahun 1711 serta 1712. Rumah ini, yang saat ini diucap selaku Kastel Masa Dingin awal, didesain oleh Domenico Trezzini.
Abad ke-18 adalah periode perkembangan besar dalam arsitektur kerajaan Eropa, karena kebutuhan akan tempat tinggal yang dibentengi secara bertahap berkurang. Proses ini, yang telah dimulai pada akhir abad ke-16, mempercepat dan istana-istana klasik yang besar dengan cepat menggantikan benteng-benteng benteng di seluruh negara-negara Eropa yang lebih kuat. Salah satu contoh paling awal dan paling menonjol adalah Versailles karya Louis XIV. Sebagian besar selesai pada tahun 1710, Versailles—dengan ukuran dan kemegahannya—meningkatkan persaingan di antara penguasa Eropa. Peter the Great dari Rusia, tertarik untuk mempromosikan semua konsep barat, ingin memiliki istana modern seperti sesama penguasa. Tetapi, tidak semacam sebagian penerusnya, Peter I tidak sempat bercita- cita buat menandingi Versailles.
Baca Juga : Cara Kapal Mata Mata Rusia Mengetahui Uji Pada Rudal Amerika Serikat
Kastel Masa Dingin awal merupakan gedung simpel dengan 2 lantai penting di dasar asbes batu catat. Kelihatannya Peter lekas jenuh dengan kastel awal, sebab pada tahun 1721 Kastel Masa Dingin tipe kedua dibentuk di dasar bimbingan arsitek Georg Mattarnovy. Kastel Mattarnovy, walaupun sedang amat simpel dibanding dengan kastel kerajaan di bunda kota Eropa yang lain, terletak di 2 lantai di atas lantai dasar yang karatan, dengan benjolan tengah di dasar pedimen yang ditopang oleh pilar. Di sinilah Peter the Great tewas pada tahun 1725.
Istana Musim Dingin bukanlah satu-satunya istana di kota yang belum selesai, atau bahkan yang paling indah, karena Peter telah memerintahkan para bangsawannya untuk membangun tempat tinggal yang dibangun dari batu dan menghabiskan setengah tahun di sana. Ini adalah perintah yang tidak populer; Saint Petersburg didirikan di atas rawa, dengan sedikit sinar matahari, dan konon hanya kubis dan lobak yang tumbuh di sana. Dilarang menebang pohon untuk bahan bakar, jadi air panas hanya diizinkan seminggu sekali. Hanya istri kedua Peter, Permaisuri Catherine, yang berpura-pura menikmati hidup di kota baru.
Baca Juga : Menikmati Keindahan Taman Pusat Di New York
Sebagai hasil dari kerja paksa paksa dari seluruh Kekaisaran, pekerjaan di kota berkembang dengan cepat. Diperkirakan 200.000 orang tewas dalam dua puluh tahun saat membangun kota. Seorang diplomat pada waktu itu, yang menggambarkan kota itu sebagai “tumpukan desa yang dihubungkan bersama, seperti beberapa perkebunan di Hindia Barat”, hanya beberapa tahun kemudian menyebutnya “keajaiban dunia, mengingat istananya yang megah”. Beberapa dari istana baru bergaya Barok Flemish yang dicintai Peter ini, seperti Aula Kikin dan Istana Menshikov, masih berdiri.